Saya mulai dari usia 19 tahun, saya belajar dr 0, dari mulai saya mengasong di bis pariwisata, saya dekat dengan anak jalanan dan merasa sangat bersyukur bisa mengenyam pendidikan sampai kuliah. Dari pengalaman saya ini, saya berkeinginan besar untuk menjadi orang yang berguna bagi orang lain.
Apa bisnis yang kamu tekuni ?
Bisnis yg saya tekuni yaitu pembuatan dan penjualan perhiasan lewat Spillasilver.com, khususnya cincin couple untuk tunangan dan perkawinan, omset saat ini mencapai ratusan juta per bulannya. Sekarang karyawan berjumlah 12 orang dari divisi produksi, akunting dan admin.
Sebelum membuat bisnis ini, pekerjaan atau bisnis apa yang kamu tekuni ?
Sebelum membuat bisnis ini saya kuliah di UGM, di situ saya kepepet karena uang saku dari orang tua makin menipis sedangkan kebutuhan hidup saya makin banyak, di situ tercetus pikiran untuk mandiri, karir bisnis saya dimulai dari saya menjadi sales parfum mobil, sales oleh-oleh khas Pacitan , dagang sweetcorn (PKL) sampai terakhir saya menjadi pedagang asongan masuk ke bus-bus wisatawan di Jogjakarta.
Kenapa memilih cincin ?
Saya memilih cincin karena cincin kawin mempunyai nilai sakral dibanding perhiasan lain, di sini pasti pasarnya unik (orang tidak mau desain sama dengan orang lain).
Latar belakang dari bisnis saya ini sendiri sebenarnya ingin memajukan lagi kerajinan khas Kotagede Jogja, karena di tengah industrialisasi kerajinan Kotagede tidak lagi diminati pembeli karena harga juga cenderung tinggi apalagi ditambah dengan turis di Jogjakarta semakin sedikit karena Bom Bali I & 2. Dengan keunikan itu saya yakin bisa meng hire banyak tenaga kerja karena kerajinan membuat cincin ini tak mungkin dikerjakan mesin.
Bagaimana ceritanya bisa masuk ke dunia bisnis internet / internet marketing ?
Pertama kali saya masuk ke dunia internet marketing jujur saya tak tahu sama sekali bagaimana menjualnya, yang saya tahu waktu itu hanya membuat akun Facebook dan nge-tag foto, sehingga jualan saya waktu itu lahir dari tag tag dan tag, di situ saya tahu saya melanggar TOS FB (Term of Service) namun demi kelancaran jualan tetep saya jalankan.
Sampai pada suatu waktu saya bertemu dengan mas Riyeke (organizer Nasionalbootcamp) di salah satu seminar, beliau menjelaskan apa arti website untuk bisnis, bagaimana website yg bisa menghasilkan sales. Lalu saya mengikuti seminar NasionalBootcamp disitu diajarkan dari mulai bagaimana start business sampai hal-hal teknis seperti installing wordpress dan bagaimana SEO nya.
Namun sayang saya tak paham sama sekali hal teknisnya karena kembali lagi yang saya tahu cuma Facebook.
Di seminar itu saya galau karena saya rasa tidak ada guna mengikuti seminar yg bernilai 2,5 juta (cukup besar bagi saya waktu itu). Di kegalauan itu saya cerita dengan alumni yang bernama mas Tedi Supardi (founder PC24) beliau saya tanya bagaimana kang saya mau bisnis online tapi tidak tahu WordPress dll ?
Beliau memberi insight luar biasa, beliau berkata “bro kalo kamu mau bisnis online tak ubahnya seperti kamu usaha offline, kalau mau usahamu lancar kamu tak harus pintar melakukan semuanya cukup kamu tempatkan saja orang-orang yang pintar di bisnismu, di sini banyak orang pintar dari mulai developer web, sampai orang yang handal seo juga ada,” di situ saya merasa oh iya dalam bisnis memang tak hanya kerja keras tapi harus kerja cerdas juga.
Kemudian saya konsultasi lagi dengan pak Fahmi Riswansyah (Bungarawabelong.com) beliau memberi saran saya membuat web dari blogspot kemudian beli domain dan di redirect ke blogspot itu, hanya bermodal 75rb saja. Misalnya, web utama saya adalah bajumurah.com, saya juga buat bajumurah,blogspot.com yang di redirect ke bajumurah.com, nah yang dibacklink itu yang blogspot, supaya aman dari ancaman deindex atau di banned Google.
Dengan arahan pak Fahmi tadi saya membuat blogspot dan alhamduilah bbrp bulan dari seminar itu saya sudah tak menggunakan lagi metode tag foto di FB. Saya juga belajar di SEOacademy-nya mas Bramantya Farid.
Apakah memiliki tim konten sendiri ? apa tipsnya supaya websitenya muncul di halaman pertama google ?
Kami belum memiliki tim konten tersendiri, untuk SEO website kami hanya mengupdate artikel, produk kemudian submit ke sosial bookmarking, jika perlu kami menggunakan jasa backlink linkwheel, jasa backlink bisa dicari di berbagai forum seperti Kaskus, ads-id.com yang tentunya butuh waktu mencari “supplier” yang terpercaya. Tidak ada salahnya meng-outsource backlink supaya saya fokus ke core business saya.
Saya lebih fokus ke model bisnis ini karena bisnis ini menjual barang yg exclusive jadi servis harus benar-benar bagus, dari situ kami yakin dengan servis bagus maka selain konversi penjualan tinggi juga pelanggan yang sudah membeli akan merekomendasi ke teman lain sehingga order akan datang dengan sendirinya.
Banyak orang fokus kepada SEO lalu lupa pada model bisnis, padahal SEO hanya traffic generator tak ubahnya seperti via FB ads atau iklan PPC yg lain. Memang traffic penting tapi kalo tidak ada konversi lebih menyakitkan kan ?
Hal-hal apa dalam perjalanan bisnis Aria yang bisa menginspirasi orang lain, siapa mentor bisnis Aria dan apa advice yang paling diingat ?
Dari bisnis ini yg saya mulai dari usia 19thn ini, saya belajar dr 0, dari mulai saya mengasong, saya dekat dengan anak jalanan dll.
Di situ saya merasa bersyukur sekali masih bisa mengenyam pendidikan sampai kuliah. Tapi mungkin tidak bagi anak-anak jalanan yg saya temui, Dari latar belakang di atas saya berkeinginan besar untuk menjadi orang yang berguna bagi orang lain.
Mungkinkah dengan pendidikan saya, saya bisa bekerja untuk menghidupi saya dan keluarga saya, tapi apa saya bisa memberi pekerjaan dan jalan makan untuk orang banyak jika saya tidak bisnis? saya kira tidak.
Jika motivasi utama orang adalah ingin dapat banyak uang, maka uang bisa didapatkan dari banyak hal termasuk yg tak terpuji seperti, judi korupsi dll. Tapi jika motivasi orang berguna bagi orang lain selain kemanfaatan untuk orang banyak InsyaAllah uangpun akan menyertai di belakangnya.
Nasihat mentor yang paling saya ingat yaitu nasihat mas Pipin Girsang (pengusaha furniture jepara) beliau dulu bertanya pada saya, karyawan saya sudah berapa? saya jawab satu, kenapa ga nambah lagi? Saya bilang masih takut nambah karena takut tak bisa menggaji, mereka malah menduplikasi usaha sehingga jadi competitor. Lantas beliau berkata “ayo lah hire banyak karyawan, tak usah takut, bentuk system di usahamu agar mereka bisa lancar kerja. Usaha itu menebar manfaat, jangan usaha sendiri, kerjain sendiri, untung sendiri, bakal capek kalo semua sendirian!!”.
(ref : startupbisnis)
No comments:
Post a Comment